Perjalananku...

Ketika kecil, aku belajar mengenderai basikal roda 3,
ketika sudah mahir, satu roda dilepas.

Aku belajar tanpa memahami, bahawa diperlukan keseimbangan.
Hanya naluri belaka, bisa tanpa memahami.

Ketika waktu bertambah, maka basikal roda dua dirasakan kurang
ketika itulah jarak yang kutempuh menjadi lebih jauh
ketika itulah aku mengendarai motosikal

Aku belajar dengan memahami, pengalaman membuatku Sedar
Kesedaran mengenderai ternyata bisa lebih penting dibanding hanya BISA dan FAHAM.

Hanya Bisa dan Faham ternyata tidak cukup
ketika lebih banyak teman ingin ikut serta, maka..

Ketika itulah aku mengenderai kereta
Ketika itulah aku belajar bahwa kereta hanyalah kendaraan saja

Aku belajar bahwa kendaraan itu menjadikan diriku lebih bermanfaat
Aku belajar Tanggung Jawab Berkendaran di jalan

Aku SEDAR, mengenderai kereta maka aku harus bisa mengendalikan semua fungsi dari kereta tersebut
Aku SEDAR, akulah sang pengendara kereta

Tapi kini aku juga sedar, bahwa semua proses tersebut membuatku faham
Ketika Kesedaranku meningkat, maka aku mulai FAHAM.

AKu mengenderai BADANku ini dalam KEHIDUPAN
AKU Faham dan kemudian Sadar,

AKu SEDAR bahwa AKUlah Sang Pengendali
Aku-lah yang mengendalikan Perasaanku
Aku-lah yang mengendalikan Fikiranku
Aku-lah yang mengendalikan Ragaku.

Akulah yang mengendalikan dan memilih untuk SENANG
Akulah yang mengendalikan dan memilih untuk BAHAGIA
Akulah yang mengendalikan dan memilih untuk SIHAT
Akulah yang mengendalikan dan memilih untuk SEJAHTERA
Aku bersyukur bisa Sadar dan faham

Tapi.....
Makin aku SEDAR dan FAHAM, makin sedikit yang aku tau
Makin aku Belajar, makin aku tidak bisa
Makin aku berusaha, hasilnya makin tidak bisa diramal

Kerana....
AKU JUGA DIKENDARAI
AKU JUGA DIKENDALIKAN
AKU JUGA HANYA MENGIKUTI
AKU JUGA HANYA KENDARAAN

KetakjubanKu akan kemungkinan bahawa alam semestaKu adalah Alam Semesta parallel
kemudian berubah menjadi sebuah pertanyaan, "Mengapa ada banyak Kendaraan?"

Bagaimana Aku harus menjawab ini?
Tidak ada satu pun ilmu sains yang Aku pelajari yang mampu menawarkan jawapan.
Kecuali satu, iaitu ilmu spiritual.

Lalu Aku menekuni ilmu itu.
Bertahun kemudian Aku mulai menyedari akan adanya sebentuk kesedaran yang meliput seluruh realiti
Tidak hanya di dalam alam semestaKu, tetapi juga seluruh alam semesta yang ada.

Bermillion milion kenderaan itu ada bukan kebetulan, tetapi ada kerana tujuan tertentu.
Dan keberadaan mereka dilandasi oleh Sebentuk Kesedaran.

Semua Kenderaan ini adalah bahagian dari Satu Kesedaran.
Setiap Kenderaan adalah bahagian dari struktur yang lebih besar.


Aku tidak akan mengetahui bentuk struktur yang Maha Besar itu,
akan tetapi Aku tau Yang Maha Besar itu meliputi realiti ini dengan Kesedaran-Nya.

Dan tidak ada yang diluar dari-Nya.
Semua ada di dalam satu Struktur itu.

Ketika berusaha mencari keluar, ternyata KESEDARAN itu Lebih mudah Dicari Di dalam diri
Ketika itulah perjalan Spiritual ke dalam diriKu sendiri dimulai
Mencari dan Mengenal serta memahami Sang PengendaraKu.

Kini Aku sendirian.
Tidak ada seorang pun yang menemaniKu dalam bertemu Sang Pengendara.
Tidak ada yang lain, selain Aku dan Sang Pengendara.

Kesendirian menjadi kesepian yang mendalam. Sangat dalam.
Lalu pada suatu hari Sang Pengendara Hilang,
Hanya ada Aku.

Aku Diam...
Tak ada Rasa
Tak ada Bahagia
Tak ada Senang
Tak ada Semuanya
Aku Sendirian mengendarai
Aku Sendirian.
dan Aku adalah...

#AkuYangSendiri